Minggu, 22 September 2013

Teori Psikologi Pendidikan

Diposting oleh Pernak Pernik Sejarah di 12.01
1.        Lima perbedaan  antara teori Behavior dan teori Gestalt
Teori Behavior
Teori Gestalt
Menitikberatkan pada proses hubungan stimulus-respon-reinforcement sebagai bagian terpenting dalam belajar
Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai
Mengabaikan peranan insight
Berpandangan bahwa tingkah laku seseorang bergantung pada insight daripada trial dan error
Menekankan pada tingkah laku yang nampak (empiris) dengan mempergunakan metode obyektif
Lebih menekankan pada kognisi
Atomistik, Elemental, Molekular, objektif, Empiristik, Behavioral
Holistik, Molar, Subjektif, Nativistik, Kognitig, Fenomenologis
Mementingkan masa lalu sehingga belajar ditafsirkan sebagai perubahan perilaku
Lebih pada reorganisasi perseptual dalam memperoleh pemahaman.

2.        Tiga contoh teori primer thorndike
·         sering melakukan pengulangan dalam memecahkan suatu permasalahan, anak didik akan memiliki sebuah pengalaman yang berharga.
·         Mengadakan tes bakat dengan tujuan mengetahuia bakat dari masing-masing peserta didik. Dengan mengetahui bakatnya, maka akan memudahkan mendidik sebab materi yang disampaikan akan disesuaikan dengan bakat peserta didik
·         sistem pemberian hadiah, akan membuat anak didik menjadi lebih memiliki kemauan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
3.        Peran teori behavior
·         Memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar.
·         Munculnya pembelajaran yang telah diprogramkan, suatu teknik dalam membimbing peserta didik kepada suatu taraf prestasi yang diinginkan.
4.        Contoh Classical Conditioning dari pavlov
·         Mata pelajaran sejarah (Conditioning Stimulus) + guru yang baik (Unconditional Stimulus) siswa mempunyai respon positif (Unconditional Respon), yang berarti siswa senang pada cara guru mengajar sejarah dengan baik. Kalau hal ini dilakukan berkali-kali, maka akan terjadi : mata pelajaran Sejarah (Conditioning Stimulus) siswa mempunyai respon positif terhadap mata pelajaran sejarah (Conditioning Respon).
·         Mata pelajaran sejarah (Conditioning Stimulus) + guru otoriter (Unconditional Stimulus) respons siswa negatif (Unconditional Respon). Kalau hal ini dilakukan berkalikali, maka akan terjadi hal sebagai berikut : mata pelajaran sejarah (Conditioning Stimulus) respons siswa terhadap mata pelajaran sejarah negatif (Conditioning Respon).

1.      Masalah dan kesulitan belajar di jurusan sejarah, yaitu:
·         Masih sulit menemukan cara pemahaman materi yang tepat karena masih sering terpaku pada metode menghafalkan materi yang ada
·         Sulit untuk menguasai materi yang ada karena luasnya ruang lingkup materi
  
Daftar Pustaka
·  Sudrajad, Akhmad. 2011. Kontribusi Psikologi terhadap Pendidikan: jurnal (online), (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/02/teori-teori-belajar/, diakses pada 4 Mei 2012)
·       Thohir, Muhammad. 2012. Ivan Pavlov: Classical Conditioning: jurnal (online), (http://thohir.sunan-ampel.ac.id/2012/04/23/ivan-pavlov-classical-conditioning/, diakses pada 4 Mei 2012)
· Sumarno, Alim. 2012. Behaviorisme - Teori Thorndike: jurnal (online), (http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/behaviorisme-teori-thondike, diakses pada 4 Mei 2012)
· Fadhilah, Nur Aziza. 2011. Teori Psikologi Gestalt: jurnal (online), (http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/03/teori-psikologi-gestalt/, diakses pada 4 Mei 2012)

Nama   : Al – Donna Zhara K

NIM    : 114284015

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

 

My colorful world (Al - Donna Zahra Khairani) Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review