Kamis, 19 Maret 2015

Revolusi Industri

Diposting oleh Pernak Pernik Sejarah di 09.46 0 komentar


Revolusi industri bukanlah suatu proses yang terjadi secara mendadak, melainkan melalui proses sejarah yang tejadi sebelumnya.
Pengertian Revolusi Industri merujuk pada 2 hal yakni:

  1. Perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin.
  2. Revolusi Industri ditandai dengan akibat-akibatnya yang revolusioner dalam kehidupan ekonomi, politik dan sosial.

Bagaimana keadaan sosial ekonomi di Inggris maupun Eropa pada umumnuya sebelum revolusi industri? Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup) Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam abad ke 8 sampai abad ke 14.
Dengan meletusnya perang salib (1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia yang semula menjadi pusat pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem. Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan (home industry). Dari kegaitan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah. Gilda hanya memproduksi jika ada pesanan dan hanya satu jenis barang yang diproduksi misalnya gilda roti, gilda sepatu, gilda senjata dan lain-lain.
Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di Eropa utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hausa adalah untuk bersama-sama melindungi usaha perdagangan didukung oleh armada laut dan pasukan sendiri.
Latar belakang yang mendorong munculnya revolusi industri di Inggris yaitu:
I.              Faktor Ekstern:
  1. Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan abad 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dan lain-lain. 
  2. Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu: 
    •  The Royal Society for Impjroving Natural Knowledge 
    • The Royal Society of England (1662)
II.              Faktor Intern:
1.      Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap
2.      Berkembangnya kegiatan wiraswasta dari masyarakat kaya dan pemilik modal
3.      Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur
4.      Inggris, memiliki jajahan yang luas
5.      Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi mutunya.
6.      Mulai muncul paham ekonomi liberal
7.   Munculnya revolusi agraria yaitu perubahan sangat cepat dalam penataan tanah dengan berlakunya metode baru dalam pertanian yaitu dengan
·         pemagaran dan pengelolaan yang terus- menerus
·         pemupukan
·         Irigasi
8.      Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan. Di Inggris banyak berdiri kongsi dagang seperti : EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan Massachussets Bay Co.
Revolusi industri di Inggris digerakkan oleh para inovator/penemu teknologi yaitu mesin, tenun, mesin uap dan alat transportasi antara lain melalui tokoh-tokoh sebagai berikut:
1.      John Kay menemukan kumparan terbang tahun 1733
2.      James Hargreaves menemukan alat pemintal disebut “Spinning Jenney” tahun 1765. Jenney adalah nama isterinya.
3.      Richard Arkwright dan John Kay menemukan alat tenun yang dapat
bekerja secara otomotif pada tahun 1769.
4.      Edmund Cartwright menemukan alat tenun dengan tenaga uap tahun 1785
5.      James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada tahun 1796. Atas hasil temuannya James Watt sering digelari sebagai Bapak revolusi industri walaupun sebenarnya penemuannya merupakan penyempurnaan dari mesin uap hasil penemuan Thomas New Comen tahun 1712
Penemuan berikutnya tidak hanya di bidang mesin produksi tekstil saja tetapi juga alat transporttasi darat, laut dan udara, elektronika yaitu pesawat telepon, telegraph dan radio serta bidang kimia. Penemuan tidak hanya di Inggris melainkan juga merambah ke negara lain seperti Perancis, Italia, Belanda, Jerman, Amerika Serikat dan seterusnya.
Untuk sampai pada tingkat industri modern, pembuatan barang-barang dimulai dari tingkat kerajinan yang secara bertahap berkembang sebagai berikut:
a.       Domestic sistem (kerajinan rumah tangga), ciri-cirinya adalah:
·         pengrajin membuat barang-barang di rumah masing-masing dan dikerjakan secara manual.
·         menggunakan alat produksi yang masih trasidional milik sendiri.
·         hasil produksi dijual kepada pengusaha
b.      Industri manufaktur
·         pekerja bekerja di rumah majikan dengan alat produksi yang masih digerakkan
·         dengan tenaga manusia
·         jumlah pekerja sekitar 10 orang
·         rumah majikan berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat bekerja sekaligus tempat berjualan.
c.       Factory sistem
·         memproduksi barang-barang secara masal menggunakan mesin
·         tempat berproduksi di kawasan industri terpisah dengan tempat tinggal dan tempat penjualan barang
Industrialisasi berkembang pesat di Inggris buktinya jika pada abad 17 Inggris mengimpor bahan katun dari India yang disebut Kaliko maka setelah revolusi industri India berbalik mendatangkan kain buatan Inggris. Pada tahun 1851 ratu Victoria membuka pameran mesin-mesin.
Dampak revolusi industri bagi umat manusia terasa dalam berbagai bidang, yaitu :
a.         Munculnya industri secara besar-besaran.
b.        Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa menciptakan berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
c.         Harga barang menjadi murah.
d.        Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri
e.         Berkembangnya kapitalisme modern
f.         Golongan kapitalis mendesak pemerintah untuk menjalankan imperialisme modern.
Kapitalisme merupakan aliran di bidang ekonomi yang berpendapat bahwa untuk meningkatkan pendapatan perlu ditunjang dengan jumlah modal/kapital yang banyak yang ditanamkan dalam berbagai usaha. Pada kapitalisme kuno, kapitalis (pemilik modal) yang kaya raya hanya merupakan pedagang perantara yang berkembang misalnya di Italia antara abad XIII – XIV di kota-kota dagang seperti Venesia, Genoa dan lain-lain. Kapitalisme modern muncul sejak revolusi industri, kapitalis merupakan produsen dan sekaligus pedagang dan distributor.
Sebagai produsen mereka membutuhkan bahan mentah maupun bahan baku untuk industri serta pasar. Mereka mendesak pemerintah untuk mencari tanah jajahan guna memenuhi kebutuhan bahan mentah dan pasar tersebut sehingga lahirlah imperialisme modern.
Imperialisme berasal dari kata imperare artinya memerintah/menguasai. Daerah kekuasan disebut imperium. Imperialisme adalah paham yang bertujuan menguasai daerah lain untuk dijadikan wilayah kekuasaannya. Semakin luas daerah yang dikuasai semakin kuat dan masyhurlah negara dan rajanya. Imperialisme dibedakan menjadi imperialisme kuno dan modern.
Imperialisme kuno berlangsung sejak penjelajahan samudra oleh Spanyol dan Purtugis akhir abad15 dan 16 semboyan imperialisme kuno adalah “3G” gold (mencari kekayaan yang berupa emas), gospel (menyebarkan agama Nasrani), glory (kejayaan negara dan raja). Imperialisme modern berkembang sejak revolusi industri abad 18. Motivasi imperialisme modern bertumpu pada industrialisasi. Empat faktor pendorong imperialisme modern yaitu:
a.       berkepentingan dengan penanaman modal (investasi)
b.      memasarkan hasil industri
c.       memperoleh bahan baku
d.      kelebihan penduduk Eropa
Pelopor imperialisme modern yaitu Inggris disusul negara Eropa lainnya. Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya kriminalitas dan kejahatan.
Upaya untuk memperbaiki nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang berikut ini:
1.      Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama bagi umat protestan dan katolik untuk menjadi pegawai negeri dan anggota parlemen . Sebelumnya berlaku Test Act sejak tahun 1673 yang melarang umat katolik menjadi pegawai negeri dan anggota Parlemen, sehingga mereka banyak yang pindah terutama ke Amerika
2.      Abolition Bill (1833) berisi penghapusan system perbudakan di daerah jajahan Inggris.
3.      Factory Act (1833) yang menetapkan:
a.       Anak-anak yang berusia 9 tahun tidak boleh dipekerjakan sebagai   buruh perusahaan dan tambang.
b.      Anak-anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan 2 jam mendapat pendidikan dari majikan.
Pada tahun 1842 muncul undang-undang yang melarang kaum wanita dan anak-anak untuk bekerja di perusahaan tambang. Mengapa demikian? karena keadaan yang menyedihkan seperti pada gambar 1.6 di samping mereka bekerja di lorong-lorong pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai. Bekerja lebih dari 10 jam per hari dengan gaji rendah.
4.      Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan penganggur agar tidak berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta perawatan bagi penganggur dan pengemis yang cacat atau sakit.

Entri Populer

 

My colorful world (Al - Donna Zahra Khairani) Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review