Minggu, 22 September 2013

Prasasti Wanua Těngah III

Diposting oleh Pernak Pernik Sejarah di 11.49
            Prasasti Wanua Těngah III berangka tahun 830 Saka (903 M) dikeluarkan oleh Rakai Watukara dyah Balitung. Seperti halnya prasasti Mantyāsih, prasasti Wanua Těngah III memuat daftar nama-nama raja Matarām Kuno. Hanya saja, nama-nama raja yang disebutkan dalam kedua prasasti tidak sama. Jika dalam prasasti Mantyāsih, daftar tersebut hanya menyebutkan nama-nama raja yang memerintah di Mědang (rahyang tumuhun ri mdang ri poh pitu) dan gelar mereka saja. Sedangkan dalam prasasti Wanua Těngah III selain nama-nama raja, juga memuat kapan raja-raja tersebut naik takhta. Selain itu, nama-nama raja yang dimuat pada prasasti Wanua Těngah III lebih banyak jumlahnya dari yang disebut dalam prasasti Mantyāsih.
            Tidak hanya sampai di situ, perbedaan lainnya juga terdapat dalam penyebutan nama raja yang berbeda seperti Rakai Panunggalan yang disebut dalam prasasti Mantyāsih setelah Rakai Panangkaran dan sebelum Rakai Warak Dyah Manara, dalam prasasti Wanua Těngah III nama tidak ada dan sebagai gantinya ada tokoh yang disebut Rake Penaraban (784-803 M). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Rake Panunggalan sama dengan Rake  Panaraban. Sri Maharaja Watuhumalang dalam prasasti Mantyāsih disebut sebagai Rake Wungkalhumalang dyah Jbang dalam prasasti Wanua Těngah III. Mengingat kata watu sama dengan wungkal, jadi dapat dipastikan bahwa Rake Wungkalhumalang dyah Jbang adalah Watuhumalang (894-898 M). Sementara itu, Sri Maharaja Rakai Warak dalam prasasti Mantyāsih, dalam prasasti Wanua Těngah III disebut Rake Warak Dyah Manara.
            Pada prasasti Mantyāsih menyebut delapan orang raja yang pernah memerintah Mědang di Wilayah Poh Pitu. Kedelapan orang raja ini bergelar çri maharaja kecuali Sanjaya yang bergelar Sang Ratu.
            Berdasarkan isi prasasti Mantyāsih, nama kerajaan yang didirikan oleh Sanjaya yang ditandai dengan pendirian lingga di atas gunung dalam prasasti Canggal itu adalah Matarām. Sanjaya yang bergelar Sang Ratu Mataram tampak berdiri sebagai pendiri kerajaan (the founding father) terlebih dengan posisinya yang berada di puncak daftar nama-nama raja yang pernah memerintah di wilayah Poh Pitu, termasuk pada prasasti Mantyāsih serta prasasti Wanua Těngah III.
            Adapun daftar raja yang tercantum dalam prasasti Mantyāsih adalah sebagai berikut:
1.      Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
2.      Rakai Panangkaran Dyah Sangkhara
3.      Rake Panunggalan
4.      Sri Maharaja Rakai Warak
5.      Rake Garung
6.      Rake Pikatan Dyah Saladu
7.      Rake Kayu Wangi Dyah Lokapala
8.      Sri Maharaja Watuhumalang
9.      Rake Watukara Dyah Balitung
Sedangkan daftar raja-raja yang tercantum dalam prasasti Wanua Těngah III yang berangka tahun 830 Saka (903 M) adalah sebagai berikut:
No
Nama
Naik Tahta
1
Rakai Panangkaran
746-784 M
2
Rake Panaraban
784-803 M
3
Rake Warak Dyah Manara
803-827 M
4
Dyah Gula
827-828 M
5
Rake Garung
828-847 M
6
Rake Pikatan Dyah Saladu
847-855 M
7
Rake Kayuwangi Dyah Lokapala
855-885 M
8
Dyah Tagwas
885 M
9
Rake Panumwangan Dyah Dewendra
885-887 M
10
Rake Gurunwangi Dyah Badra
887 M
11
Rake Wungkalhumalang dyah Jbang
894-898 M
12
Rake Watukara Dyah Balitung
898-908 M
           
            Ada empat raja yang tidak disebutkan dalam prasasti Mantyāsih, yaitu Dyah Gula (5 Agustus 827-24 Januari 828 M), Dyah Tagwas (5 Februari-27 Sebtember 885 M), Rake Panumwangan Dyah Dewendra (27 September 885-27 Januari 887), Rake Gurunwangi Dyah Bhadra yang hanya menjadi raja selama 28 hari sebelum melarikan diri dari keratonnya.
            Perbedaan daftar nama-nama raja dalam prasasti Mantyāsih disebabkan oleh perbedaan latar belakang dikeluarkannya prasasti. Prasasti Mantyāsih diterbitkan dalam rangka melegitimasikan dirinya sebagai pewaris takhta yang sah., sehingga yang disebutkan hanya raja-raja yang berdaulat penuh atas seluruh wilayah kerajaan. Dyah Gula, Dyah Tagwas, Rake Panumwangan Dyah Dewendra, Rake Gurunwangi Dyah Bhadratidak dimasukkan dalam  daftar karena mereka tidak berdaulat penuh atas wilayah kerajaan Matarām Kuno. Hal ini dapat dilihat dari singkatnya masa pemerintahan mereka.
            Sedangkan prasasti Wanua Těngah III sikeluarkan sehubungan dengan perubahan-perubahan status sawah sebagai sîma di Wanua Těngah, sehingga semua penguasa yang mempunyai sangkut paut dengan perubahan status sawah disebutkan. Nama Sanjaya sebagai cikal bakal kerajaan Matarām Kuno pun tidak disebutkan karena status sawah di Wanua Těngah III sebagai sîma baru dimulai pada masa pemerintahan Rake Panangkaran
Silsilah Dinasti Sanjaya

Nama             : Al – Donna Zhara Khairani
NIM              : 114284015
Kelas             : A

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

 

My colorful world (Al - Donna Zahra Khairani) Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review