1.
Definisi Psikologi
Pendidikan
a.
Menurut definisi
para tokoh
·
Arthur S. Reber
(Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu
psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna
dalam hal-hal sebagai berikut: penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, pengembangan
dan pembaharuan kurikulum, ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan, sosialisasi
proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah
kognitif, serta penyelenggaraan
pendidikan keguruan
·
Menurut Muhibbin
Syah,
Psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang terjadi
dalam dunia pendidikan.
·
Barlow (Syah, 1997
/ hal. 12)
Psikologi
pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang
menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan
tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.
·
Tardif (Syah, 1997
/ hal. 13)
Definisi Psikologi
pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan
pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.
·
Witherington
(Buchori dalam Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi
pendidikan sebagai “ A systematic study of process and factors involved in
the education of human being. Psikologi pendidikan adalah studi sistematis
tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan
manusia.
b.
Menurut saya,
Psikologi pendidikan adalah suatu pengetahuan secara sistematis yang
mempelajari tentang teori dan masalah dalam bidang pendidikan termasuk
didalamnya teknologi pendidikan, perkembangan kurikulum, serta metode
pembelajaran
2. Semakin lama Ilmu Sejarah
akan berkembang mengikuti perkembangan jaman. Oleh karena itu kontribusi
psikologi pendidikan dalam perkembangan ilmu sejarah adalah dapat membatu
manusia untuk menyesuaikan potensi dan motivasi serta minat yang dimiliki oleh
individu (peserta didik) dengan perkembangan ilmu sejarah yang semakin luas
agar dapat dicapainya perkembangan individu yang optimal.
3.
Dalam psikologi
pendidikan terdapat beberapa metode yang dilakukan dalam suatu penelitian,
termasuk metode observasi dan metode wawancara. Metode observasi adalah metode
yang digunakan untuk
mengumpulkan data, melalui proses penglihatan, sedangkan metode
wawancara adalah proses komunikasi interaksional antara dua pihak yang
digunakan untuk tujuan tertentu, misal konseling. Namun metode – metode
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Metode Observasi
|
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
pengamatan langsung atas perilaku,
memungkinkan peneliti untuk merekam perilaku sebagaimana adanya
|
persepsi selektif. Orang cenderung memilih
satu hal sebagai pusat pengamatan, sehingga hal lain luput dari pengamatan
|
peneliti memperoleh data dari tangan pertama
|
indra kurang bisa membuat perbandingan,
karena indra cenderung menyesuaikan dengan kondisi-kondisi tertentu
|
informasi yang didapatkan lebih mendalam
bila dibandingkan dengan metode penelitian lain
|
tugas observasi dapat terganggu pada waktu
ada peristiwa yang tidak terduga, misalnya cuaca
|
lebih sedikit tuntunan bagi subyek yang
diteliti
|
dibutuhkan pengatahuan yang lebih tentang
persoalan pokok yang diamati dan pengalaman yang memadai
|
tidak tergantung pada self report karena
observasi tidak tergantung pada kemauan objek yang diobservasi untuk
melaporkan atau menceritakan pengalamannya
|
proses pengamatan dapat
berpengaruh terhadap gejala-gejala yang diamati. Subyek memanipulasi diri
dihadapan pengamat
|
Metode Wawancara
|
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Dapat menangkap
aspek non verbal dari responden saat menjawab
|
Responden mungkin
sangat tertutup mengingat mereka harus memberikan informasi kepada orang
asing
|
peneliti memperoleh data secara langsung
dari responden
|
Peneliti harus
memiliki bekal keahlian untuk melakukan wawancara
|
Pewawancara dapat secara luwes mengajukan
pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi pada saat itu.
|
wawancara dengan individu satu persatu
memerlukan banyak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya.
|
Jawaban tidak dibuat oleh orang lain tetapi
benar oleh responden yang telah ditetapkan.
|
Responden dapat
berhenti dalam menjawab pertanyaan serta meminta wawancara dihentikan,
apabila dia merasa tidak nyaman dengan proses wawancara tersebut.
|
Melalui wawancara, dapat ditanyakan hal-hal
yang rumit dan mendetail.
|
Walau dilakukan secara tatap muka, namun
kesalahan bertanya dan kesalahan dalam menafsirkan jawaban, masih bisa
terjadi.
|
4.
Tugas perkembangan
kognitif pada remaja:
·
Secara intelektual remaja mulai
dapat berfikir logis tentang suatu gagasan yang abstrak
·
Berfungsinya kegiatan kognitif
tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan,
serta memecahkan masalah
·
Sudah mampu menggunakan
abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
·
Memikirkan masa depan dan
perencanaan
·
Wawasan berfikirnya semakin
meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)
Tugas perkembangan pribadi pada remaja:
·
Pertumbuhan fisik semakin dewasa,
membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula
·
Kematangan seksual berimplikasi
kepada dorongan dan emosi-emosi baru
·
Munculnya kesadaran terhadap diri
dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya
·
Munculnya konflik-konflik sebagai
akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai
dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri
5.
Manfaat memahami tugas perkembangan kognitif dan tugas
perkembangan kepribadian bagi saya sebagai calon guru sejarah adalah:
·
Perkembangan kognitif:
Kita dapat memahami bahwa motivasi berasal dari dalam diri
individu (intrinsik) yang timbul berdasarkan pengetahuan yang telah dikuasai
peserta didik, dapat menjadi fasilitator terhadap pengelolaan kelas yang berpusat
pada peserta didik, Mengefektifkan mengajar dengan cara mengutamakan program
pendidikan yang berupa pengetahuan – pengetahuan terpadu secara hierarkis,
serta dapat mengembangkan sisi kognitif secara optimal dan kemampuan menggunakan
kecerdasan secara bijaksana.
·
Perkembangan kepribadian:
Merencanakan & mengorganisasikan prosedur
pembelajaran dikelas dan bersifat fleksibel dalam merencanakan prosedur
pembelajaran, menegakkan disiplin dengan cara yang positif, menunjukkan sikap
memahami & simpati dalam bekerja dengan siswa, bersahabat dan ramah dalam
bergaul dengan siswa, dan memberikan komentar dan penghargaan kepada siswa yang
melakukan tugas dengan baik
6.
Persepsi adalah merupakan suatu proses pengamatan sensorik terhadap
suatu objek yang menyangkut tanggapan mengenai kebenaran langsung, keyakinan
terhadap objek tertentu. Persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam
memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterprestasikan
sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain. Melalui
persepsi kita dapat mendapatkan pengetahuan khusus tentang kejadian pada saat
tertentu karena persepsi dapat terjadi kapan saja.
7.
Manfaat memahami persepsi sebagai guru adalah kita dapat
mengetahui bagaimana peserta didik menerima, merasakan, menginterpretasikan,
serta menilai tentang materi yang kita sampaikan. Tentu saja persepsi setiap
peserta didik berbeda antar individu, hal ini di pengaruhi oleh perbedaan
kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus. Apabila dalam sebuah kelas ada
peserta didik yang lambat belajar, tentu kita akan memperlakukannya beda dengan
peserta didik yang cepat tanggapterhadap materi yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Sumarno,
Alim.
2012. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Persepsi:
e-learning (online), (http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-persepsi,
diakses pada 23 April 2012)
·
Aminah. 2011. Metode Penelitian Psikologi Pendidikan:
e-learning (online), (http://blog.elearning.unesa.ac.id/aminah/metode-penelitian-psikologi-pendidikan,
diakses pada 23 April 2012)
·
Sumarno, Alim.
2011. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Diskusi: e-learning (online),
(http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/kelebihan-dan-kelemahan-metode-diskusi,
diakses pada 23 April 2012)
·
Sumarno, Alim.
2011. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Diskusi: e-learning (online),
(http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/kelebihan-dan-kelemahan-metode-diskusi,
diakses pada 23 April 2012)
·
Sudrajad, Akhmad.
2011. Kontribusi Psikologi terhadap Pendidikan: jurnal (online), (http://episentrum.com/artikel-psikologi/kontribusi-psikologi-terhadap-pendidikan/,
diakses pada 23 April 2012)
0 komentar:
Posting Komentar