Revolusi industri bukanlah suatu
proses yang terjadi secara mendadak, melainkan melalui proses sejarah yang
tejadi sebelumnya.
Pengertian
Revolusi Industri merujuk pada 2 hal yakni:
- Perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin.
- Revolusi Industri ditandai dengan akibat-akibatnya yang revolusioner dalam kehidupan ekonomi, politik dan sosial.
Bagaimana keadaan sosial ekonomi di
Inggris maupun Eropa pada umumnuya sebelum revolusi industri? Pada abad
pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang
mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup)
Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia
lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para
pedagang Islam abad ke 8 sampai abad ke 14.
Dengan meletusnya perang salib
(1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup kembali. Muncul kota-kota
dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia yang semula menjadi pusat
pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem. Lahirnya kembali kota-kota dagang
diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan (home industry). Dari kegaitan
ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat
monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah. Gilda hanya memproduksi jika ada
pesanan dan hanya satu jenis barang yang diproduksi misalnya gilda roti, gilda
sepatu, gilda senjata dan lain-lain.
Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul
organisasi perserikatan kota-kota dagang di Eropa utara yang disebut Hansa.
Tujuan pembentukan hausa adalah untuk bersama-sama melindungi usaha perdagangan
didukung oleh armada laut dan pasukan sendiri.
Latar belakang yang mendorong
munculnya revolusi industri di Inggris yaitu:
I.
Faktor Ekstern:
- Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan abad 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dan lain-lain.
- Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu:
- The Royal Society for Impjroving Natural Knowledge
- The Royal Society of England (1662)
II.
Faktor Intern:
1.
Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap
2.
Berkembangnya kegiatan wiraswasta dari masyarakat kaya dan
pemilik modal
3.
Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur
4.
Inggris, memiliki jajahan yang luas
5.
Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji
besi yang tinggi mutunya.
6.
Mulai muncul paham ekonomi liberal
7. Munculnya revolusi agraria yaitu perubahan sangat cepat
dalam penataan tanah dengan berlakunya metode baru dalam pertanian yaitu dengan
·
pemagaran dan pengelolaan yang terus- menerus
·
pemupukan
·
Irigasi
8.
Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan.
Di Inggris banyak berdiri kongsi dagang seperti : EIC, Virginia Co, Plymouth Co
dan Massachussets Bay Co.
Revolusi industri di Inggris
digerakkan oleh para inovator/penemu teknologi yaitu mesin, tenun, mesin uap
dan alat transportasi antara lain melalui tokoh-tokoh sebagai berikut:
1.
John Kay menemukan kumparan terbang tahun 1733
2. James Hargreaves menemukan alat
pemintal disebut “Spinning Jenney” tahun 1765. Jenney adalah nama isterinya.
3. Richard Arkwright dan John Kay
menemukan alat tenun yang dapat
bekerja secara otomotif pada tahun 1769.
bekerja secara otomotif pada tahun 1769.
4. Edmund Cartwright menemukan alat tenun
dengan tenaga uap tahun 1785
5.
James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada tahun
1796. Atas hasil temuannya James Watt sering digelari sebagai Bapak revolusi
industri walaupun sebenarnya penemuannya merupakan penyempurnaan dari mesin uap
hasil penemuan Thomas New Comen tahun 1712
Penemuan berikutnya tidak hanya di
bidang mesin produksi tekstil saja tetapi juga alat transporttasi darat, laut
dan udara, elektronika yaitu pesawat telepon, telegraph dan radio serta bidang
kimia. Penemuan tidak hanya di Inggris melainkan juga merambah ke negara lain
seperti Perancis, Italia, Belanda, Jerman, Amerika Serikat dan seterusnya.
Untuk sampai pada tingkat industri modern, pembuatan barang-barang dimulai dari tingkat kerajinan yang secara bertahap berkembang sebagai berikut:
Untuk sampai pada tingkat industri modern, pembuatan barang-barang dimulai dari tingkat kerajinan yang secara bertahap berkembang sebagai berikut:
a.
Domestic sistem (kerajinan rumah tangga), ciri-cirinya
adalah:
·
pengrajin membuat barang-barang di rumah masing-masing dan
dikerjakan secara manual.
·
menggunakan alat produksi yang masih trasidional milik
sendiri.
·
hasil produksi dijual kepada pengusaha
b.
Industri manufaktur
·
pekerja bekerja di rumah majikan dengan alat produksi yang
masih digerakkan
·
dengan tenaga manusia
·
jumlah pekerja sekitar 10 orang
·
rumah majikan berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat bekerja
sekaligus tempat berjualan.
c.
Factory sistem
·
memproduksi barang-barang secara masal menggunakan mesin
·
tempat berproduksi di kawasan industri terpisah dengan
tempat tinggal dan tempat penjualan barang
Industrialisasi berkembang pesat di
Inggris buktinya jika pada abad 17 Inggris mengimpor bahan katun dari India
yang disebut Kaliko maka setelah revolusi industri India berbalik mendatangkan
kain buatan Inggris. Pada tahun 1851 ratu Victoria membuka pameran mesin-mesin.
Dampak revolusi industri bagi umat
manusia terasa dalam berbagai bidang, yaitu :
a.
Munculnya industri secara besar-besaran.
b.
Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia
bisa menciptakan berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
c.
Harga barang menjadi murah.
d.
Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri
e.
Berkembangnya kapitalisme modern
f.
Golongan kapitalis mendesak pemerintah untuk menjalankan
imperialisme modern.
Kapitalisme merupakan aliran di
bidang ekonomi yang berpendapat bahwa untuk meningkatkan pendapatan perlu
ditunjang dengan jumlah modal/kapital yang banyak yang ditanamkan dalam
berbagai usaha. Pada kapitalisme kuno, kapitalis (pemilik modal) yang kaya raya
hanya merupakan pedagang perantara yang berkembang misalnya di Italia antara
abad XIII – XIV di kota-kota dagang seperti Venesia, Genoa dan lain-lain.
Kapitalisme modern muncul sejak revolusi industri, kapitalis merupakan produsen
dan sekaligus pedagang dan distributor.
Sebagai produsen mereka membutuhkan
bahan mentah maupun bahan baku untuk industri serta pasar. Mereka mendesak
pemerintah untuk mencari tanah jajahan guna memenuhi kebutuhan bahan mentah dan
pasar tersebut sehingga lahirlah imperialisme modern.
Imperialisme berasal dari kata imperare
artinya memerintah/menguasai. Daerah kekuasan disebut imperium. Imperialisme
adalah paham yang bertujuan menguasai daerah lain untuk dijadikan wilayah
kekuasaannya. Semakin luas daerah yang dikuasai semakin kuat dan masyhurlah
negara dan rajanya. Imperialisme dibedakan menjadi imperialisme kuno dan modern.
Imperialisme kuno berlangsung sejak
penjelajahan samudra oleh Spanyol dan Purtugis akhir abad15 dan 16 semboyan
imperialisme kuno adalah “3G” gold (mencari kekayaan yang berupa emas), gospel
(menyebarkan agama Nasrani), glory (kejayaan negara dan raja). Imperialisme
modern berkembang sejak revolusi industri abad 18. Motivasi imperialisme modern
bertumpu pada industrialisasi. Empat faktor pendorong imperialisme modern
yaitu:
a.
berkepentingan dengan penanaman modal (investasi)
b. memasarkan hasil industri
c. memperoleh bahan baku
d.
kelebihan penduduk Eropa
Pelopor imperialisme modern yaitu
Inggris disusul negara Eropa lainnya. Dampak negatif revolusi industri
khususnya di Inggris adalah upah buruh yang murah menyebabkan timbulnya
keresahan yang berakibat pada munculnya kriminalitas dan kejahatan.
Upaya untuk memperbaiki nasib buruh
dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran sosialisme dan revolusi sosial
yang ditandai dengan keluarnya undang-undang berikut ini:
1.
Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama
bagi umat protestan dan katolik untuk menjadi pegawai negeri dan anggota
parlemen . Sebelumnya berlaku Test Act sejak tahun 1673 yang melarang umat
katolik menjadi pegawai negeri dan anggota Parlemen, sehingga mereka banyak yang
pindah terutama ke Amerika
2. Abolition Bill (1833) berisi
penghapusan system perbudakan di daerah jajahan Inggris.
3. Factory Act (1833) yang menetapkan:
a.
Anak-anak yang berusia 9 tahun tidak boleh dipekerjakan
sebagai buruh perusahaan dan tambang.
b.
Anak-anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari
dengan 2 jam mendapat pendidikan dari majikan.
Pada tahun
1842 muncul undang-undang yang melarang kaum wanita dan anak-anak untuk bekerja
di perusahaan tambang. Mengapa demikian? karena keadaan yang menyedihkan
seperti pada gambar 1.6 di samping mereka bekerja di lorong-lorong pertambangan
yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai. Bekerja lebih dari 10 jam per
hari dengan gaji rendah.
4.
Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis
dan penganggur agar tidak berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta
perawatan bagi penganggur dan pengemis yang cacat atau sakit.
0 komentar:
Posting Komentar